YOGYA Online sedang dalam perbaikan, silahkan mencoba beberapa saat lagi.
Susu merupakan cairan bergizi tinggi yang berbentuk dari kelenjar susu mamalia yang menjadi sumber makanan. Selain ASI yang merupakan susu terbaik untuk bayi, susu sapi juga bisa diberikan pada anak.
Minuman susu dalam bentuk cairan kerap dijadikan sebagai asupan tambahan anak berusia lebih dari 1 tahun. Ini karena makin bertambahnya usia anak, makin banyak pula asupan dan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya.
Banyak beredar beberapa mitos yang sering dijumpai mengenai pemberian susu segar (termasuk susu UHT atau pasteurisasi) untuk anak usia 1 tahun ke atas, dan penting untuk membandingkannya dengan fakta ilmah. Berikut beberapa Mitos dan Fakta seputar susu segar / cair :
Mitos : Susu Segar / Cair Kurang Bergizi Dibanding Susu Bubuk (Formula)
Fakta : Secara umum, susu segar (UHT atau pasteurisasi) mengandung nutrisi penting seperti protein, kalsium, dan vitamin D yang sangat baik untuk pertumbuhan anak. Susu bubuk (formula) dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bayi di bawah 1 tahun atau anak dengan kebutuhan nutrisi tertentu, dan memang sering diperkaya dengan nutrisi tambahan seperti AA & DHA. Namun, susu segar yang diproses dengan benar (seperti UHT) tidak merusak kandungan gizi utamanya secara signifikan.
Mitos : Minum Susu Membuat Anak Cepat Gemuk
Fakta : Susu memang mengandung kalori dan lemak (terutama jenis full cream), tetapi yang menyebabkan anak kelebihan berat badan atau obesitas adalah kelebihan asupan kalori secara keseluruhan (dari makanan dan minuman) dan kurangnya aktivitas fisik. Jika dikonsumsi dalam porsi yang dianjurkan dan seimbang dengan makanan bergizi lainnya, susu justru membantu memenuhi kebutuhan nutrisi penting.
Mitos : Anak Harus Minum Susu Sampai Kenyang
Fakta : Setelah usia 1 tahun, makanan padat seharusnya menjadi sumber nutrisi utama bagi anak, dan susu hanyalah sebagai pelengkap. Terlalu banyak minum susu (500 - 600 ml per hari) dapat membuat anak kenyang, sehingga mereka menolak makan makanan padat lainnya yang kaya serat dan zat besi. Hal ini dapat meningkatkan risiko anemia defisiensi besi dan sembelit. Kuncinya adalah mengatur jadwal pemberian susu agar tidak berdekatan dengan jadwal makan utama.
Mitos : Susu Pasteurisasi Selalu Baik daripada Susu UHT
Fakta : Secara nutrisi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara susu segar pasteurisasi dan susu UHT.
Mitos : Anak di Atas 1 Tahun Harus Minum Susu Rendah Lemak
Fakta : Anak usia 1 hingga 2 tahun masih membutuhkan lemak yang cukup untuk perkembangan otak dan sumber energi yang cepat. Para ahli umumnya menyarankan untuk menunggu hingga anak berusia lebih dari 2 tahun sebelum beralih ke susu rendah lemak (low fat) atau tanpa lemak (skim).
Penting untuk diingat
Itulah 5 Mitos dan Fakta seputar susu segar untuk anak. Jadi gak perlu khawatir lagi ya bunda! Jangan lupa belanja berbagai produk susu segar di YOGYA Online. Semoga bermanfaat!
Waiting for action...